Gerakan Pungut Sampah (GPS) Komunitas Blogger Sumut di Taman Srideli Medan
Maret 28, 2022
Tentang Gerakan Pungut Sampah oleh Komunitas Blogger Sumut
Gerakan Pungut Sampah (GPS)
adalah program yang diinisiasi oleh Komunitas Blogger Sumut (blogsum), wadah
berkumpulnya para blogger di Sumatera Utara. Namun ada juga member blogsum yang saat ini
domisilinya di Pulau Dewata. Orang orang dengan lintas profesi bergabung
disini. Ada guru, dosen, ibu rumah tangga, dokter, hingga pegawai yang menjadi
influencer bersama –sama di komunitas blogger Sumut. Aku salah satu orang yang
dilibatkan dalam proses diskusi oleh Eci, founder Blogger Sumut saat kegiatan
ini akan dilaksanakan pertama kali. Sebagai bentuk dukungan saat itu, aku
membuat roti sesuai permintaan untuk cemilan kawan kawan setelah mengutip
sampah dlakukan.
Sesuai rencana, gerakan ini akan
dilakukan setiap hari Minggu di spot -spot
terkenal di kota Medan. Pilihan jatuh waktu itu di lapangan merdeka Medan.
Disana, banyak orang melakukan aktivitas dari mulai olahraga hingga sekedar
jajan saja. Namun bukan berarti lapangan merdeka bebas sampah. Komunitas
Blogger Sumut memutuskan bergerak dari sana.
Di awal program ini dipublikasikan ke member, tanggapannya cukup antusias, namun ternyata tidak semua member berkeluangan waktu untuk hadir dikarenakan berbagai kesibukan di keluarga mengingat hari yang dipilih adalah hari bersama keluarga. Namun begitu hal ini tidak menyurutkan langkah anggota lain yang memang sangat ingin mewujudkan gerakan yang sesungguhnya sangat postif dilakukan khususnya untuk Kota Medan yang kesadaran mengelola sampah dengan baik dalam diri individu masyarakatnya masih rendah. Seringkali aku menemukan orang orang yang menaiki mobil mewah di jalan protokol membuang sampah dari kaca mobil cantiknya. Entah itu sampah permen atau tissue yang sudah dipakai. Saya memang cukup tergelitik jika bicara sampah di Kota Medan, sebelum inipun saya sudah pernah menulis fenomena Medan Kota Terkotor di Indonesia dalam tulisan saya https://www.siskahasibuan.com/2019/02/peringatan-hari-sampah-nasional-di-kota.html
Di pertemuan pertama, setidaknya banyak ditemukan sampah
di seputar Lapangan merdeka Medan. Selanjutnya gerakan ini bergilir mengeksekusi
pemungutan sampah di tempat –tempat lain yang dirasa belum bebas sampah.
Saya jadi teringat pengalaman pengabdian masyarakat bersama mahasiswa saya di kampus bersama bank sampah P. Berayan https://www.siskahasibuan.com/2020/06/pengabdian-masyarakat-mengubah-sampah.html
Sebenarnya, aksi GPS Blogger
Sumut ini tidak hanya bentuk kepedulian para blogger member Blogsum terhadap sampah di Kota Medan, tetapi
juga sebagai ajang silaturahim antar anggota. Niat awal Ecy dalam pelaksanaan
kegiatan ini member yang mengikuti juga bisa menambah wawasan dan keakraban di
setiap pertemuan. Karena setiap kegiatan GPS, member juga saling berdiskusi
membahas hal hal berkembang tidak hanya di Kota Medan tapi juga di seluruh
dunia. Saat istirahat atau jika kegiatan telah berakhir, peserta GPS akan ngobrol, sesekali sambil menikmati
sajian baik dari donasi member ataupun
founder.
Gerakan Pungut Sampah di Taman Sri Deli Medan.
Tong sampah di Taman Srideli, kosong. |
Taman Srideli Medan adalah salah
satu spot wisata di Kota Medan. Berdasarkan
informasi dari website Dinas Pariwisata Kota Medan, Taman ini dulunya merupakan
tempat bersantainya Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah beserta keluarga.
Taman Srideli dibangun oleh arsitek kelas dunia pada zamannya yang
berkebangsaan Italia dengan merapkan perpaduan arsitektur Turki, India dan
Mesir. . Ketika diumumkan bahwa GPS
Minggu itu dilaksanakan di Taman Srideli, Saya langsung berkomitmen untuk ikut
karena penasaran dengan wujud Taman Srideli hari ini seperti apa. Ternyata
ketika tiba disana, secara kasat mata Nampak bersih. Dari kejauhan terlihat
petugas kebersihan sedang menjalankan tugasnya.
“Wah gak kerja nih kalau GPS
disini.” Pikirku. Saat Saya tiba di lokasi member lain belum datang. Saya
datang kepagian hahaha.
“Dari Jam berapa pak?” Saya ngajak ngobrol petugas kebersihan. “Wah
dari pagi- pagi kali lah dek.” Tukasnya. Sepengamatanku usia
Bapak itu mencapai 60 tahunan. Tapi masih sangat sehat dan cekatan menyapu dan
membersihkan sampah.
Beberapa saat kemudian Ecy datang
bersama Sindy, disusul member lain. Ecy datang membawa tas besar dibantu oleh
Sindy.
“Hari ini kita ada acara makan
nasi bakar. Pak Chef yang buat.” Dia menginformasikan.
Alhamdulillah. Rezeki gak kemana. Niat hati ingin ngutip sampah eh, berhadiah
masakan chef.
Kami mulai mengambil karung dan sarung tangan yang memang disediakan Ecy untuk setiap GPS. Semua menyebar. Peserta hari itu tidak hanya orang dewasa tapi juga anak anak member yang diikutsertakan oleh orang tuanya untuk membiasakan anak –anaknya mengutip dan membuang sampah dengan tepat. Bang Sani, salah seorang member mengambil sapu dan mulai menyapu sambil ngobrol dengan Bapak petugas kebersihan.
Yumna dan
Sindi menuju kolam, ternyata banyak juga orang yang membuang sampah ke dalam
kolam yang terdapat di Taman Srideli.
Selokan, tempat tersembunyi sampah Taman Srideli |
Sindi menuju ke parit dekan kolam
ternyata dalam parit juga banyak sampah. Saya salah duga. Ternyata walau
terlihat bersih masih ada saja sampah yang tersembunyi.
Kami mulai mengisi kantung
kantung sampah masing masing hingga penuh, kemudian membuangnya ke dalam tempat
sampah yang dipakai petugas kebersihan, kemudian lanjut mengumpulkan lagi di
titik lain hingga menurut kami sudah tidak ada sampah lagi. Kegiatan selesai di
pukul 12.00 wib. Kami semua berkeringat, perut mulai terasa lapar, akhirnya
semua istirahat sambil menikmati nasi bakar yang nikmat.
Sehabis menikmati makan siang,
kami pulang ke rumah masing –masing dengan hati puas, badan terasa lebih segar
setelah empat jam berkeliling memungut sampah. Semoga kedepannya akan ada
keseruan lain dalam kegiatan Gerakan Pungut Sampah Blogger Sumut. Harapannya
aktivitas ini tidak hanya jadi acara seru-seruan saja diantara anggota, tapi
juga bisa menularkan karakter dan budaya “bersampah” dengan baik di rumah dan
keluarga masing-masing.
1 komentar
Mantap x bestie.. Semoga menebar manfaat yg lebih luas lagi
BalasHapus